Rabu, 02 Mei 2012

struktur organisasi


1.    Pengertian  Organisasi
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

Organisasi dibagi menjadi 2:

1. Organisasi formal
Kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional.
 Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
 Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-
rame dengan teman, dan lain-lain. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

3.  Pengertian Arti Definisai Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.


Ada empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.




         2 .    Macam-Macam Struktur Organisasi

               1.      Struktur Organisasi Lini
 Organisasi Lini atau Garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah.
Kelebihan Organisasi Lini/Garis:
1.                 1.  Kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
  1. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
  2. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.

Keburukan Organisasi Lini/Garis:
1.                  1.  Persaingan tidak sehat antara pemegang jabatan yang satu dengan yang lain.
  1. Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
  2. Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan yang cakap dan berpengetahuan luas.
  3. Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.


            2.      Organisasi Fungsional
 Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya.
Kelebihan Organisasi Fungsional:
1.       Profesionalisme atau keahlian yang lebih
  1. Perusahaan lebih produktif
  2. Memunculkan inovasi
  3. Perusahaan lebih berkembang dan maju

Keburukan Organisasi Fungsional:
1.       Para tenaga pengajar/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa pimpinan.
  1. Tidak adanya satu kesatuan perintah.
  2. Menekankan pada rutinitas tugas dan kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang.
  3. Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
  4. Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.

 
          3.      Organisasi lini dan Staff
Perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta masing-masing tenaga pengawas.


Kelebihan Organisasi Lini dan Staff:
1.                 1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan  kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang.
  1. Asas spesialisasi yang ada dapat dilanjutkan menurut bakat bawahan masing-masing.
  2. Prinsip “the right man on the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
  3. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
  4. Dapat digunakan dalam organisasi yang lebih besar.

Keburukan Organisasi Lini dan Staff:
1.                 1. Pimpinan lini sering mengabaikan nasehat atau saran dari staf.
  1. Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pimpinan lini.
  2. Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui’batas kewenangannya.
  3. Perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu.

 
          4.      Organisasi Lini dan Fungsional
 Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri Organisasi Lini dan Fungsional:
1.                 1.  Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
  1. Terdapat spesialisasi yang maksimal
  2. Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.


           5.      Organisasi Matrik
Sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Kelebihan Struktur Organisasi Matriks:
1.      Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
2.      Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
3.      Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil.
4.      Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.

Kekurangan Struktur Organisasi Matriks:
1.      Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
2.       Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
3.      Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.


             6.      Organisasi Komite
 Bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistik manajemen.

Kelebihan
1. Merupakan forum untuk saling bertukar pendapat antara para anggota sehingga sifatnya demokratis.
2. Sebagai alat koordinasi:
a. Untuk menyusun perencanaan dan penetuan kebijaksanaan (policy).
b. Untuk mengintregasikan rencana dan kegiatan organisasi.
c. Karena komplikasi, perubahan, kebutuhan akan penguasaan bergbagai bagian, terutama masalah sulit untuk diatasi.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk menampung semua jenis informasi.
4. Alat untuk konsolidasi wewenang.
5. Alat yang sangat berharga untuk pemusatan wewenang dalam penyusunan rencana program.
6. Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik daripada pertimbangan atau keputusan yang diambil secara perorangan.
7. Meningkatkan motivasi melalui partisipasi aktif.
8. Meningkatkan pengawasan karena komite dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
9. Komite lebih fokus pada keahlian.

Kelemahan Struktur Komite
1. Pemborosan waktu maupun biaya.
2. Proses pengambilan keputusan berjalan lambat karena segala sesuatunya harus dibicarakan bersama terlebih dahulu.
3. Ada kemungkinan ingkar-mengingkari tanggung jawab. Misalnya timbul kemacetan, tidak ada satu orangpun dari anggota komite dapat dimintai pertanggungjawaban lebih daripada orang lain.

4.      Para pelaksana sering mendapat kesulitan untuk mendahulukan perintah mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, karena perintah datang dari beberapa pihak.
5. Kadang-kadang keputusan diambil secara kompromi.
6. Kurang adanya sifat- sifat kepemimpinan yang tegas dan baik.
7. Semua pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas sehingga kurang menumbuhkan daya kreasi dalam pelaksanaannya


Sumber:
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar