Sabtu, 26 Oktober 2013

Pengambilan Keputusan


1. Pengertian Pengambilan Keputusan
a. Menurut George R Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat altarnatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
c. Menurut James A.F.Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

2. Tahapan-Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan
Secara garis besar proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 tahap yaitu:
1 Penemuan Masalah
Tahap ini masalah harus didefinisikan dengan jelas sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah menjadi lebih jelas.
2 Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang diambil dalam tahap ini:
a. Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
b. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia
c. Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil biasanya berbentuk tabel hasil
d. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
3 Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.

Pandangan Ahli Mengenai Proses Pengambilan Keputusan
a. Herbert A. Simon
Ada 3 fase,
1 Fase Intelegential
Merupakan fase penelusuran informasi dari pengamatan lingkungan
2 Fase Design
Merupakan fase pencarian atau penemuan serta analisis kemungkinan suatu tindakan fase ini terdiri dari:
a. Identifikasi masalah
Merupakan langkah pencarian perbedaan antara situas yang terjadi dengan yang ingin dicapai
b. Formulasi Masalah
1 Menentukan batasan-batasan permasalahan
2 Menguji perubahan-perubahan yang dapat menyebabkan permasalahan dapat dipecahkan
3 Merinci masalah pokok kedalam sub-sub masalah
3 Fase Pemilihan
Merupakan fase seleksi altenatif atau tindakan yang dilakukan dari alternatif-alternatif tersebut.

3. Pendekatan-Pendekatan
1. Pendekatan Operasional
Suatu proses kerja dimulai dari analisa logis terhadap aktivitas manusia yang kemudian di identifikasi dan di organisasikan serta menetapkan sub-sub proses dari proses administrasi untuk dapat mencapai tujuan organisasi atau usaha baik secara keseluruhan maupun bagian.
Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini lebih murni pada pelaksanaan administrasinya (aktivitas) yang dilakukan oleh manusia (administrator) tanpa melihat faktor-faktor pendukung lain.
Contohnya : Pelayanan masyarakat oleh birokrasi pemerintah.
2. Pendekatan Empiris
Pendekatan administrasi yang dimulai dari pengalaman-pengalaman administrator terdahulu yang sukses atau suatu pengamatan terhadap praktek-praktek administrasi yang berhasil guna membekali calon administrator mengelola secara efektif kegiatannya dimasa yang akan datang oleh karena itu pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan pengalaman karena keteguhannya memusatkan diri pada studi pengalaman-pengalaman yang dimaksud untuk memahami dan menjelaskan fenomena administrasi.
Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini bertumpu pada metode studi kasus dan metode perbandingan kejadian antara yang terdahulu dengan yang terjadi pada saat ini.
Contohnya: Penyelesaian masalah hukum yang terjadi di dalam masyarakat.
3. Pendekatan Perilaku Manusia
Pada intinya manusia sebagai motor utama proses administrasi atau elemen utama administrasi dengan argumentasi bahwa usaha individu dan kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi akan tercapai jika prinsip-prinsip psikologi (ilmu perilaku manusia) diterapkan. Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini perilaku manusia/psikologi merupakan elemen utama administrasi.
Contohnya : Administrasi Psiater (psikologi).
4. Pendekatan Sistem Sosial
Suatu sistem sosial yang mana faktor-faktor biologis, fisik dan sosial sangat berpengaruh terhadap manusia dan lingkungan maka hali ini dapat diatasi dengan bekerja sama atau beradministrasi. Sumbangan penting dari pendekatan ini antara lain pengakuan organisasi sebagai organisasi sosial, kesadaran akan dasar-dasar institusional dari otoritas administrasi, peranan organisasi informal dalam perwujudan tujuan organisasi, pemahaman akan perilaku kelompok dalam sistem sosial dan suatu pandangan tentang kewajiban sosial dari administrasi. Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini berusaha untuk mengidentifikasi kelompok sosial, menemukan hubungan kultural dan mengintegrasikannya kedalam sistem sosial.
Contohnya : Administrasi dalam Serikat Pekerja Indonesia
5. Pendekatan Matematik
Suatu proses logika maka dapat dinyatakan dalam terminologi simbol-simbol matematika, keinginannya agar fungsi administrasi dapat menetapkan proses dan model-model matematika yang dapat digunakan untuk meramalkan hasil. Manfaat dari pendekatan ini: tuntutan berpikir secara teratur, penentuan masalah secara tepat, kemampuan menangani masalah komplek dan keberhasilannya untuk mengurangi elemen subjektif dalam/dari administrasi.
Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini menggunakan matematika sebagai dasar alat administrasi.
Contohnya : Administrasi pada Labolatorium.

4. Pohon Keputusan
Model Pohon Keputusan (Decision Tree Model)
Model ini merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Dengan demikian, maka pimpinan tinggal memilih alternative mana yang sekiranya paling tepat untuk dijadikan keputusan. Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani. Selanjutnya Welch dan Comer memberikan definisi mengenai pohon keputusan (decision tree) sebagai berikut: “The decision tree is a simple diagram showing the possible consequences of alternative decisions. The tree includes the decision nodes chance modes, pay offs for each combination, and the probabilities of each event.” Menurut Welch, ada 4 komponen dari pohon keputusan yakni : simpul keputusan, simpul kesempatan, hasil dari kombinasi, dan kemungkinan-kemungkinan akibat dari setiap peristiwa yang terjadi. Hal yang kiranya penting dalam pohon keputusan adalah pengambil keputusan itu haruslah secara aktif memilih dan mempertimbangkanbetul-betul alternative mana yang akan dijadikan keputusan.

Tipe analisis pembuatan keputusan mana yang akan digunakan sangat tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang rasional dapat dikemukakan terhadap masalah yang dihadapinya. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan informasi yang lengkap,upto-date dan dapat dipercaya kebenarannya, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan dengan baik.

Pohon keputusan itu dinamakan juga diagram pohon karena bentuknya berupa diagram. Diagram ini bentuknya seperti pohon roboh. Diagram pohon ini merupakan salah satu langkah yang diperlukan, misalnya dalam pengambilan rancangan bangun proyek. Konsep proses ini pada dasarnya mengikuti teori system, dimana antara komponen yang satu dengan komponen yang lain merupakan mata rantai proses yang berkesinambungan, yang saling bergantung. Adapun langkah-langkah yang sekiranya perlu dilakukan secara berturut-turut sebagai berikut:
a. Mengadakan identifikasi jaringan hubungan komponen-komponen yang ada yang secara bersama-sama membentuk masalah tertentu yang nantinya harus dipecahkan melalui diagram keputusan. Masalah tertentu itulah yang merupakan masalah utama.
b. Masalah utama itu kemudian dirinci kedalam masalah yang lebih kecil.
c. Masalah yang sudah mulai terinci itu kemudian dirinci lagi kedalam masalah yang lebih kecil lagi. Begitu seterusnya, sehingga merupakan diagram pohon yang bercabang-cabang.
Itulah sebabnya mengapa keputusan atau proses pengambilan keputusan yang dilakukan semacam itu dinamakan diagram pohon. Diagram pohon itu sangat bermanfaat bagi tim yang mengadakan analisi masalah untuk kemudian dipecahkan bersama-sama dalam tim itu karena masalahnya dan pemecahaanya saling berkaitan. Tanpa bantuan anggota tim lainnya masalah yang begitu kompleks tidak akan dapat dipecahkan.



Sumber:
http://bambangdarmadi.blogspot.com/2013/10/etika-bisnis-tugas-2.html
http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/langkah-langkah-dalam-pengambilan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar